Pemerintah Bakal Lindungi Daya Beli Masyarakat
Pemerintah Bakal Lindungi Daya Beli Masyarakat
Pemerintah Indonesia sedang mempersiapkan paket kebijakan yang bertujuan untuk menjaga inflasi tetap rendah, melindungi daya beli masyarakat dan mendukung pertumbuhan ekonomi. Hal ini dilakukan setelah Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga menjadi enam persen yang bisa mengganggu daya beli masyarakat.
« Regulator juga akan melakukan stress test pada sektor keuangan untuk memastikan sektor ini tetap sehat pada saat volatilitas pasar tinggi, » kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati kepada wartawan setelah menghadiri pertemuan dengan Presiden Joko Widodo, Kepala Bank Sentral Perry Warjiyo Online Roulette dan regulator keuangan lainnya dikutip dari Channel News Asia, Selasa, 24 Oktober 2023.
« Kami sudah sampaikan kepada Presiden, kami akan mengambil langkah-langkah untuk menjaga perekonomian, menjaga inflasi, dan menjaga stabilitas nilai tukar dan sistem keuangan,” kata Sri Mulyani.
Upaya untuk melindungi daya beli masyarakat akan dilakukan sehubungan dengan dampak pola cuaca El Nino, katanya, tanpa merinci lebih lanjut.
Lindungi Daya Beli Masyarakat
Sebagian besar wilayah Indonesia telah mengalami kekeringan dalam beberapa bulan terakhir, sehingga memengaruhi hasil panen, dan musim kemarau tahun ini diperkirakan akan menjadi yang terparah sejak 2019, yang sebagian disebabkan oleh kembalinya El Nino. Harga bahan pangan seperti beras, cabai dan gula melonjak, meskipun inflasi umum di negara ini tetap rendah.
Komentar Sri Mulyani muncul setelah rupiah sempat menyentuh level terendah sejak tahun 2020 terhadap dolar AS di angka Rp15.965 per USD pada Senin pagi Rupiah terus melemah selama berminggu-minggu karena investor menghindari aset-aset berisiko di tengah pengetatan moneter AS dan meningkatnya ketegangan di Timur Tengah.
BI pada pekan lalu secara tak terduga menaikkan suku bunga untuk menahan penurunan nilai tukar rupiah, dan beberapa ekonom mencatat kenaikan suku bunga lebih lanjut mungkin terjadi jika nilai tukar terus melemah. Sri Mulyani mengatakan akan menyambung kebijakan fiskal dan moneter untuk memitigasi risiko perkembangan global.
Padahal kenaikan suku bunga bisa memperlemah daya beli masyarakat yang alami tekanan dari tingginya harga BBM yang disebabkan oleh krisis di Timur Tengah. Kenaikan suku bunga BI berujung para meningkatnya suku bunga kredit pada segmen konsumsi dengan cepat, seperti Kredit Pemilikan Rumah (KPR) hingga kredit kendaraan motor.